![matematika ekonomi dan bisnis matematika ekonomi dan bisnis](https://i1.rgstatic.net/publication/331826187_PENERAPAN_E-LEARNING_MATA_KULIAH_MATEMATIKA_EKONOMI_BAGI_MAHASISWA_EKONOMI_DAN_BISNIS_ISLAM/links/5d5a376245851545af4dda3a/largepreview.png)
Jadi 33% pajak yang ditanggung produsen, lebih kecil dari pajak yang ditanggung oleh konsumen. Besarnya beban pajak yang ditanggung oleh produsen (tp) adalah selisih antara besarnya pajak perunit barang (t) dan bagian pajak yang menjadi tanggungan konsumen (tk).tp = t - tk.ĭidalam kasus diatas tp = 3 – 2 = 1, berarti dari setiap unit barang yang diproduksi dan dijual, produsen menanggung beban pajak sebesar 1. Dengan kata lain dari pajak sebesar 3/unit barang, sebesar 2 atau 67% menjadi tanggungan konsumen.īeban pajak yang ditanggung produsen. Berarti dari setiap unit barang yang dibeli konsumen menanggung ( membayar ) pajak sebesar 2. Tk = Pe’ – Pe, didalam kasus diatas tk = 9 – 8 = 2. Besarnya bagian dari beban pajak yang ditanggung oleh konsumen (tk) adalah selisih antara harga keseimbangan sesudah pajak ( Pe’) dan harga keseimbangan sebelum pajak ( Pe). Karena produsen mengalihkan sebagian beban pajak tadi kepada konsumen melalu harga jual yang lebih tinggi, pada akhirnya beban pajak tersebut ditanggung bersama baik oleh produsen maupun konsumen. Jadi, sesudah pajak : Pe’ = 9 dan Qe’ = 6īeban Pajak yang ditanggung oleh Konsumen. Penawaran sesudah pajak : P = 3 + 0,5 Q + 3 Persamaan penawaran berubah dan kurva bergeser ke atas. Sesudah pajak, harga jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih tinggi. Sebelum pajak Pe = 7 dan Qe = 8 ( contoh diatas ). Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum pajak dan sesudah pajak? Terhadap barang tersebut dikenakan pajak sebesar 3/unit. Dengan kurva penawaran yang lebih tinggi (cateris paribus ), titik keseimbangan akan bergeser menjadi lebih tinggi.įungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q, sedangkan penawarannya P = 3 + 50,5 Q. Jika sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ, maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ + t. Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva penawaran bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih besar ( lebih tinggi ) pada sumbu harga. Akibatnya harga keseimbangan yang tercipta di pasar menjadi lebih tinggi daripada harga keseimbangan sebelum pajak, sedangkan jumlah keseimbangan menjadi lebih sedikit. Setelah dikenakan pajak, maka produsen akan mengalihkan sebagian beban pajak tersebut kepada konsumen, yaitu dengan menawarkan harga jual yang lebih tinggi. Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut naik. Pengenaan pajak atau pemberian subsidi atas suatu barang yang diproduksi/dijual akan mempengaruhi keseimbangan pasar barang tersebut, mempengaruhi harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan. Pengaruh Pajak Spesifik terhadap Keseimbangan Pasar Persamaan diatas menunjukkan keseimbangan pasar Qd = Qs. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar?
![matematika ekonomi dan bisnis matematika ekonomi dan bisnis](https://api.penerbitsalemba.com/book/books/04-0080/images/04-0080B.jpg)
Sedangkan fungsi penawarannya ditunjukkan oleh persamaan P = 3 + 0,5 Q. Pada keadaan seimbang akan tercipta harga keseimbangan ( equilibrium price ) dan jumlah keseimbangan ( equilibrium quantity ).įungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q.
![matematika ekonomi dan bisnis matematika ekonomi dan bisnis](https://demo.fdokumen.com/img/378x509/reader024/reader/2021010200/5a787e657f8b9a8c428c4d4f/r-1.jpg)
![matematika ekonomi dan bisnis matematika ekonomi dan bisnis](https://api.penerbitsalemba.com/book/books/04-0078/images/04-0078B.jpg)
Yakni pada perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran. Secara matematis dan secara grafis ditunjukkan oleh persamaan Qd = Qs. Pasar suatu macam dikatakan berada dalam keseimbangan ( equilibrium ) apabila jumlah barang yang diminta dipasar tersebut sama dengan jumlah barang ang ditawarkan.